Gangguan
atau kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi pada tulang dan otot.
Gangguan atau kelainan tersebut dapat terjadi akibat aktivitas atau beban gerak
yang berlebihan, pengaruh vitamin, atau terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.
Gangguan pada Sistem Rangka
Gangguan pada sistem rangka dapat
terjadi karena adanya gangguan secara fisik, gangguan secara fisiologis,
gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang.
·
Gangguan fisik
Gangguan
yang paling umum terjadi pada tulang adalah kerusakan fisik tulang seperti
patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk
zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit
karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan
perdarahan.
Berdasarkan
jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok
sebagai berikut :
o Fraktura
sederhana
Fraktura sederhana
merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.
o Fraktura
kompleks
Fraktura kompleks
merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan
terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit.
o Greenstick
Greenstick
merupakan fraktura sebagian yang tidak
memisahkan tulang menjadi dua bagian.
o Comminuted
Comminuted
merupakan fraktura yang mengakibatkan
tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.
·
Gangguan fisiologis
Gangguan
fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau
vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan sebagai berikut :
o Rakhitis
Rakhitis
merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin D
berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang. Kekurangan vitamin D
akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat
bagian kaki (tulang tibia dan fibula) melengkung menyerupai huruf X atau
o Mikrosefalus
Mikrosefalus
merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran
kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa
bayi kekurangan kalsium.
o Osteoporosis
Osteoporosis
merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini
dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan
kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan
hormon kelamin pada pria maupun wanita.
o Kelainan
akibat suatu penyakit
Penyakit
seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik
dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
·
Gangguan persendian
Gangguan
persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut :
o Dislokasi
Dislokasi
merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari
posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen yang sobek atau
tertarik
o Terkilir
(keseleo)
Terkilir
merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak
biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan
pada daerah sendi
o Ankilosis
Ankilosis
merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian. .
o Artritis
Artritis
merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Gangguan artritis
dapat dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis dan gautartritis. Rhematoid merupakan proses peradangan
atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di
persendian. Osteoartritis merupakan
penipisan tulang rawa yang menghubungkan persendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak akibat kegagalan rnetabolisme
asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian.
·
Gangguan tulang
belakang
Gangguan
pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang,
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan
yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu:
o Skoliosis,
melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung
ke arah kanan atau kiri
o Kifosis,
perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang
menjadi bongkok
o Lordosis,
melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan
sehingga kepala tertarik ke arah belakang
o Subluksasi,
gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke
arah kiri atau kanan.
·
Gangguan pada Sistem
Otot
Otot
berperan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak. Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa
bentuk seperti berikut ini:
o Atrofi
Atrofi
merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan
untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit poliomielitis
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini menyebabkan kerusakan saraf yang
mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
o Hipertrofi
Hipertrofi
merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi disebabkan
aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar
o Hernia
abdominalis
Hernia abdominalis merupakan
sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut
o Tetanus
Tetanus
merupakan otot yang mengalami kekejangan
karena secara terus-menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi
berkontraksi. Tetanus disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium
tetani.
o Distrofi
otot
Distrofi
otot merupakan penyakit kronis yang
menyebabkan gangguan gerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan
adanya cacat genetik.
o Miastenia
gravis
Miastenia
gravis merupakan otot yang secara
berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan
oleh hormon tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal.




